Rabu, 26 Februari 2014

Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran beton. Agregat ini menempati 70% volume beton. Walaupun sebagai bahan pengisi akan tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat betonnya, sehingga pemilihan agregat merupakan bagian penting dalam pembuatan beton.Cara membedakan jenis agregat dilakukan dengan didasarkan pada ukuran butirnya.

 Fungsi agregat sebaga berikut :
a. sebagai bahan pengisi
b. menentukan kekuatan aduk/beton
c. membuat beton/adukan stabil terhadap pengaruh luar dan cuaca, memperendah sifat susut dan muai
d. memperkecil pemakaian perekat
PENGELOMPOKAN AGREGAT / KLASIFIKASI
Pada  dasarnya agregat aduk dan beton didapat dengan dua cara :
Agregat Alam
Agregat alam umumnya menggunakan bahan baku batu alam atau hasil penghancurannya. Batu alam yang baik untuk agregat adalah batuan beku.
Agregat alam dapat dibedakan atas tiga kelompok :

Kerikil dan pasir alam

Merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya, terdapat dekat atau jauh dari asalnya, karena terbawa oleh arus air atau angin dan mengendap di suatu tempat.
Agregat batu pecah

Agregat batu pecah dibuat dari batuan alam yang dipecah. 
Agregat batu apungBatu apung merupakan agregat alamiah yang ringan dan umum digunakan. Penggunaan batu apung harus bebas dari debu vulkanis halus dan bahan-bahan yang bukan vilkanis, misalnya lempung.
Agregat Buatan
Agregat buatan adalah agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu atau karena kekurangan agregat batuan alam. Agregat buatan dibuat adalah agregat ringan. Berikut adalah beberapa contoh agregat buatan :
1.      Klinker dan breeze
Agregat ini banyak dipergunakan selama bertahun-tahun untuk memproduksi blok dan pelat untuk partisi atau penyekat dalam dan tembok interior lainnya.Sumber utama agregat jenis ini adalah stasiun pembangkit tenaga dimana ketel uap dipanasi dengan bahan bakar padat.
2.      Agregat yang berasal dari bahan-bahan yang mengembang
Agregat ini dibuat dari tanah liat biru jenis khusus, diproses, kemudian  mengembang jika dipanaskan. Bahan yang dihasilkan terdiri atas butiran bulat, keras, kulit padat tetapi bagian dalam keropos. Bahan yang bersisi tajam dapat diperoleh dengan memecah butiran-butiran yang terlalu besar.
3.      Coke breeze
Coke breeze adalah hasil tambahan dari sisa bakaran bahan bakar batu arang yang kurang sempurna pembakarannya, dan biasanya terdapat ada dapur-dapur rumah tangga di negara Eropa.
4.      Hydite
Agregat ini terbuat dari tanah liat (shale) yang dibakar dalam dapur berputar, pada suhu tinggi. Sehingga bahan akan membengkak. Hasilnya merupakan bongkahan tanah yang mengembang  dan hampir leleh, lalu  dihancurkan dan diayak hingga mencapai susunan butir yang diperlukan.
5.      Lelite
Lelite dibuat dari batu metamorf  atau shale yang mengandung senyawa karbon. Bahan dasarnya dipecah kecil-kecil, kemudian dibakar  dalam dapur vertikal pada suhu (± 1550°C). Pada suhu ini butiran mengembang,terkumpul didasar dapur berupa lempeng-lempeng, kemudian lempeng ini dibuat bahan tambah dengan memecah dan mengayak untuk mendapatkan butiran agregat yang diinginkan.
dan Jangan Lupa KlikDisini>>>

0 komentar:

Posting Komentar